Dandim 0907/TRK, Letkol Inf Pujud Sudarmanto mendamping Pangdam VI/Mlw, Brigjen TNI Sonhaji |
Selain meninjau lokasi TMMD, Pangdam
juga sekaligus memberikan bantuan kepada beberapa fakir miskin yang ada disekitar
lokasi TMMD dan salah satu Babinsa yang bertugas di Kelurahan Karang Anyar
Pantai.
“Program TMMD itu sebenarnya
reguler, setiap tahun sama untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berupa infrastruktur, pembangnan rumah
ibadah dan sebagainya. Hanya, mulai 2017 ini setahun 3 kali tapi sebelumnya
setahun 2 kali,” ujar Pangdam ditemui disela peninjauan.
Menurutnya, dengan TMMD ini ada
nilai strategis untuk rakyat, itu yang menjadi salah satu alasan TMMD dikerjakan
bersama oleh TNI, Polri dan masyarakat setempat. “Masyarakat juga diajak,
itulah gotong royong sebagai roh kita,” ujarnya.
Selain itu efisiensi juga menjadi
salah satu pertimbangan, kata Pangdam, mungkin saja jika pekerjaan ini
dilakukan oleh Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum akan menghabiskan
anggaran hingga puluhan juta rupiah. Namun, jika diserahkan kepada prajurit
dalam kegiatan TMMD akan lebih efisien.
Berikutnya, tentara bisa masuk ke
desa dan ke kampung agar mereka tahu kehidupan masyarakat. Sehingga, tentara
juga memiliki kepekaan sosial. “Itulah mereka berbaur, ternyata masyarakat kita
di Tarakan dan budayanya seperti ini. kan prajurit kita dari mana-mana, ada
orang kampung, ada orang desa dan dari daerah mana saja di Indonesia,” imbuhnya.
Dengan TMMD ini juga, sambung
Pangdam untuk mengenal banyak budaya karena banyak suku yang masuk ke kampung
dan bergabung dalam kegatan TMMD. “Kalau bantuan kepada fakir ini hanya
inisiatif lah dari kita, disini ada fakir dan bisa membantu meringankan beliau
yang sudah sepuh. Kalau untuk anggota ya hanya sebagai penyemangat saja, kita
mengerti saja anggota kalau sudah harus bertugas ya sulit berbelanja,” kata
Pangdam
Ada kriteria khusus untuk menentukan
sasaran TMMD ini, ia menjelaskan salah satunya adalah daerah terpencil yang
sulit terjangkau oleh pembangunan secara reguler oleh Pemerintah. Karena,
geografis di Indonesia beragam, seperti di perbatasan sulit terjangkau.
“Itulah kenapa TNI kita ada disana
(perbatasan. Red) dengan peralatan yang ada mungkin bisa membantu masyarakat di
perbatasan. Kemudian, masyarakat yang tingkat kesetaraannya masih dibawah
rata-rata, jadi kita harap apa yang kita lakukan bisa membantu,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk kegiatan ada
sekitar 150 personel atau satu SSK yang diturunkan dengan gabungan dari
instansi tekhnis seperti dari intel, tentara dan polisi. Pelaksanaan TMMD juga
tidak hanya fisik, tetapi juga non fisik.
“Misalnya malam hari ada pengajian,
penyuluhan kesehatan dan bahaya narkoba dari BNN, tentang hukum dan penyuluhan
tentang cara bertani kepada masyarakat,” ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar