Jumat, 21 Juli 2017

Pangdam : TMMD ada Nilai Strategis untuk Rakyat


Dandim 0907/TRK, Letkol Inf Pujud Sudarmanto
mendamping Pangdam VI/Mlw, Brigjen TNI Sonhaji


TARAKAN – Panglima Kodam (Pangdam) VI Mulawarman Mayjend TNI Sonhaji meninjau lokasi pekerjaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Selasa (11/7).
 
Selain meninjau lokasi TMMD, Pangdam juga sekaligus memberikan bantuan kepada beberapa fakir miskin yang ada disekitar lokasi TMMD dan salah satu Babinsa yang bertugas di Kelurahan Karang Anyar Pantai.

“Program TMMD itu sebenarnya reguler, setiap tahun sama untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berupa infrastruktur, pembangnan rumah ibadah dan sebagainya. Hanya, mulai 2017 ini setahun 3 kali tapi sebelumnya setahun 2 kali,” ujar Pangdam ditemui disela peninjauan.

Menurutnya, dengan TMMD ini ada nilai strategis untuk rakyat, itu yang menjadi salah satu alasan TMMD dikerjakan bersama oleh TNI, Polri dan masyarakat setempat. “Masyarakat juga diajak, itulah gotong royong sebagai roh kita,” ujarnya.

Selain itu efisiensi juga menjadi salah satu pertimbangan, kata Pangdam, mungkin saja jika pekerjaan ini dilakukan oleh Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum akan menghabiskan anggaran hingga puluhan juta rupiah. Namun, jika diserahkan kepada prajurit dalam kegiatan TMMD akan lebih efisien.

Berikutnya, tentara bisa masuk ke desa dan ke kampung agar mereka tahu kehidupan masyarakat. Sehingga, tentara juga memiliki kepekaan sosial. “Itulah mereka berbaur, ternyata masyarakat kita di Tarakan dan budayanya seperti ini. kan prajurit kita dari mana-mana, ada orang kampung, ada orang desa dan dari daerah mana saja di Indonesia,” imbuhnya.

Dengan TMMD ini juga, sambung Pangdam untuk mengenal banyak budaya karena banyak suku yang masuk ke kampung dan bergabung dalam kegatan TMMD. “Kalau bantuan kepada fakir ini hanya inisiatif lah dari kita, disini ada fakir dan bisa membantu meringankan beliau yang sudah sepuh. Kalau untuk anggota ya hanya sebagai penyemangat saja, kita mengerti saja anggota kalau sudah harus bertugas ya sulit berbelanja,” kata Pangdam

Ada kriteria khusus untuk menentukan sasaran TMMD ini, ia menjelaskan salah satunya adalah daerah terpencil yang sulit terjangkau oleh pembangunan secara reguler oleh Pemerintah. Karena, geografis di Indonesia beragam, seperti di perbatasan sulit terjangkau.

“Itulah kenapa TNI kita ada disana (perbatasan. Red) dengan peralatan yang ada mungkin bisa membantu masyarakat di perbatasan. Kemudian, masyarakat yang tingkat kesetaraannya masih dibawah rata-rata, jadi kita harap apa yang kita lakukan bisa membantu,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk kegiatan ada sekitar 150 personel atau satu SSK yang diturunkan dengan gabungan dari instansi tekhnis seperti dari intel, tentara dan polisi. Pelaksanaan TMMD juga tidak hanya fisik, tetapi juga non fisik.

“Misalnya malam hari ada pengajian, penyuluhan kesehatan dan bahaya narkoba dari BNN, tentang hukum dan penyuluhan tentang cara bertani kepada masyarakat,” ungkapnya.

0 komentar:

Posting Komentar