Selasa, 16 Juli 2013

Guru Play Group Tewas Gantung Diri

Jasad Andini saat di visum di RSUD Tarakan
CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Entah apa yang ada di benak Andini Puspa Ratih (19). Wanita yang baru beberapa hari ini mengajar di salah satu play group di Tarakan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Sontak, kejadian yang berlangsung sekitar pukul 18.15 Wita petang kemarin (15/7) itu menggegerkan warga Kelurahan Karang Anyar. Khususnya RT 27, di mana Andini dan keluarganya berdomisili.

Sang ibu, Salsiah (57) mengaku, sekitar jam tiga sore kemarin anaknya pulang dari tempat mengajar.
“Dia baru pulang dari mengajar di TK (play group,Red.), baru saja dua hari masuk kerja,” kata Salsiah yang ditemui Radar Tarakan, tadi malam.

Orang pertama yang mengetahui Andini gantung diri adalah Dino, yang tidak lain saudaranya. “Maak…, si Ratih bergantung,” kata Salsiah menirukan teriakan Dino. Mereka lantas membuka jendela dan pintu kamar Andini. Kemudian mencoba memberikan pertolongan dengan memijat bagian dada Andini untuk memulihkan pernapasan. Namun kata Salsiah, pertolongan pertama yang dilakukan keluarga sia-sia. Nyawa putrinya tidak tertolong.

Masih kata Salsiah, sebelum ditemukan gantung diri, Andini sempat menonton televisi. Setelah itu masuk ke kamar dengan alasan ingin tidur. Namun karena selepas magrib dan berbuka puasa, Andini tidak keluar kamar, keluarga curiga. “Setelah digedor, tidak ada sahutan dari dalam kamar. Terus diintip oleh kakaknya Dino. Dilihat adiknya sudah bergantung di kamar,” tuturnya.

Apakah ada masalah sebelumnya? Salsiah menjawab, tidak ada. Diceritakan, anaknya itu pendiam, tidak ada ngomong-ngomong macam-macam. “Memang sempat dia ngomong kepada saya, minta dibangunin untuk sahur nanti, dan memberitahukan bahwa muntah-muntah,” terangnya.

Sementara itu, dari pemeriksaan rumah sakit terdapat luka di bagian leher diakibatkan seutas tali.
“Untuk penyebab kematiannya ini, dikarenakan saluran pernapasannya yang telah terhenti,” kata dokter yang menangani visumnya.

Di tangan kiri korban juga ditemukan bekas luka sayatan, tepatnya di pergelangan tangan seperti orang yang hendak bunuh diri. Ketika ditemukan, tubuh korban masih terlihat segar dan masih hangat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Unit Indentifikasi Satuan Reserse Kriminal Polres Tarakan, Aiptu Rorong Robinson mengatakan, melihat dari beberapa bukti yang ada di tempat kejadian, kalau ini merupakan murni bunuh diri. Kendati demikian, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian.
“Jadi, ini diduga murni bunuh diri. Namun nantinya akan dilakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu,” kata Rorong. (cj.il)

0 komentar:

Posting Komentar