TARAKAN – Pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) sudah memasuki setengah perjalanan, namun dari beberapa kegiatan fisik yang jadi sasaran dalam kegiatan TMMD ini masih ada kendala sehingga penyelesaiannya terkesan berjalan lambat.
Komandan Kodim (Dandim)
0907 Tarakan, Letkol Pujud Sudarmanto membeberkan kendala yang harus
dihadapinya di lapangan, yaitu ketersediaan bahan baku. Diakui Dandim, Tarakan
yang merupakan kepulauan bukan merupakan lumbung bahan baku untuk kegiatan
fisik yang ada.
“Karena sebagian besar
bahan baku yang kita gunakan adalah kayu, sementara di Tarakan bukan
penghasilnya, jadi nyaris tidak ada kayu, akhirnya kita harus menunggu dari
luar Tarakan. Jadi, pelaksanaannya di lapangannya kita nyicil satu persatu dan
itu yang menjadi kendala,” ujarnya.
Meskipun menghadapi
kendala, namun Dandim mengaku belum meminta peran pemerintah. “Jadi, karena ini
adalah merupakan kegiatan opreasi bakti TNI, sementara kami akan berusaha dulu
memaksimalkan kemampuan kami untuk tidak menyibukkan pemerintah, termasuk
kayu,” kata dia.
Selain kegiatan fisik,
Dandim menyebutkan juga ada kegiatan non fisik diantaranya penyuluhan anti
narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Tarakan, penyuluhan berkendara
bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan dengan peserta pelajar
SMA, penyuluhan tentang organisasi terlarang, pasar murah, pengobatan massal dan
penyuluhan pertanian.
“Dalam waktu dekat ini
ada juga kegiatan kita menanam pohon bakau di wilayah pesisir, Kelurahan Karang
Anyar Pantai sekitar RT 30. Ini menindaklanjuti penyampaian Walikota, agar masyarakat
tidak usah lagi menambah pemukiman yang ada, karena dikhawatirkan akan
mengganggu ekosistem yang ada,” bebernya.
Dari semua kegiatan non
fisik yang sudah dilaksanakannya, kata Dandim yang paling antusias dihadiri
masyarakat adalah pasar murah dan pengobatan massal di awal pembukaan TMMD, 4
Juli lalu.
Selain itu, ada juga
penyuluhan anti narkoba oleh BNN Tarakan yang dilakukan di 2 daerah rawan
narkoba yaitu Kelurahan Selumit Pantai dan Kelurahan Karang Anyar Pantai.
Namun, apakah karena kesibukan masyarakatnya, sehingga penyuluhan bahaya
narkoba ini hanya dihadiri sekitar 100 orang warga.
“Realitanya, di lapangan
masyarakat minim yang hadir. Kita juga sebenarnya tidak mengundang secara
langsung satu persatu, dan hanya menggunakan panggilan melalui pengeras suara.
Tapi, harapan kita, mereka (masyarakat. Red) paham bahaya narkoba itu sendiri.
Jangan hanya karena kenikmatan sesaat bisa menghancurkan banyak orang dan
pemerintah pusat juga sudah menyampaikan perang terhadap narkoba,” beber
Dandim.
Saat memperingati Hari
Anti Narkoba Internasional (HANI) beberapa waktu lalu, Dandim juga
mengungkapkan pihaknya bersama unsur TNI dan instansi terkait dimotori BNN
Tarakan juga sudah melakukan pemusnahan 5 kilogram sabu, disebutkan juga pihak
yang terkait dalam peredaran sabu ini terancam hukuman mati.
“Ini bisa memberikan
efek jera ke masyarakat, bahwa kalau menjadi agen, pengedar atau pengguna ini
dampaknya pidana dan bisa terancam hukuman mati,” tegasnya.
Rencananya, di kegiatan
TMMD kedepannya nanti Kodim akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik)
seperti memberikan buku gratis atau beasiswa untuk siswa yang tidak mampu.
“Ini akan jadi catatan
kami kedepan untuk anak-anal yang kurang mampu, kedepan akan bekerja sama
dengan Dinas Pendidikan,” tutupnya. (saf)
0 komentar:
Posting Komentar