Jumat, 21 Juli 2017

Bahan Baku jadi Kendala TMMD





TARAKAN – Pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) sudah memasuki setengah perjalanan, namun dari beberapa kegiatan fisik yang jadi sasaran dalam kegiatan TMMD ini masih ada kendala sehingga penyelesaiannya terkesan berjalan lambat.
Komandan Kodim (Dandim) 0907 Tarakan, Letkol Pujud Sudarmanto membeberkan kendala yang harus dihadapinya di lapangan, yaitu ketersediaan bahan baku. Diakui Dandim, Tarakan yang merupakan kepulauan bukan merupakan lumbung bahan baku untuk kegiatan fisik yang ada.
“Karena sebagian besar bahan baku yang kita gunakan adalah kayu, sementara di Tarakan bukan penghasilnya, jadi nyaris tidak ada kayu, akhirnya kita harus menunggu dari luar Tarakan. Jadi, pelaksanaannya di lapangannya kita nyicil satu persatu dan itu yang menjadi kendala,” ujarnya.
Meskipun menghadapi kendala, namun Dandim mengaku belum meminta peran pemerintah. “Jadi, karena ini adalah merupakan kegiatan opreasi bakti TNI, sementara kami akan berusaha dulu memaksimalkan kemampuan kami untuk tidak menyibukkan pemerintah, termasuk kayu,” kata dia.
Selain kegiatan fisik, Dandim menyebutkan juga ada kegiatan non fisik diantaranya penyuluhan anti narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Tarakan, penyuluhan berkendara bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan dengan peserta pelajar SMA, penyuluhan tentang organisasi terlarang, pasar murah, pengobatan massal dan penyuluhan pertanian.
“Dalam waktu dekat ini ada juga kegiatan kita menanam pohon bakau di wilayah pesisir, Kelurahan Karang Anyar Pantai sekitar RT 30. Ini menindaklanjuti penyampaian Walikota, agar masyarakat tidak usah lagi menambah pemukiman yang ada, karena dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem yang ada,” bebernya.
Dari semua kegiatan non fisik yang sudah dilaksanakannya, kata Dandim yang paling antusias dihadiri masyarakat adalah pasar murah dan pengobatan massal di awal pembukaan TMMD, 4 Juli lalu.
Selain itu, ada juga penyuluhan anti narkoba oleh BNN Tarakan yang dilakukan di 2 daerah rawan narkoba yaitu Kelurahan Selumit Pantai dan Kelurahan Karang Anyar Pantai. Namun, apakah karena kesibukan masyarakatnya, sehingga penyuluhan bahaya narkoba ini hanya dihadiri sekitar 100 orang warga.
“Realitanya, di lapangan masyarakat minim yang hadir. Kita juga sebenarnya tidak mengundang secara langsung satu persatu, dan hanya menggunakan panggilan melalui pengeras suara. Tapi, harapan kita, mereka (masyarakat. Red) paham bahaya narkoba itu sendiri. Jangan hanya karena kenikmatan sesaat bisa menghancurkan banyak orang dan pemerintah pusat juga sudah menyampaikan perang terhadap narkoba,” beber Dandim.
Saat memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) beberapa waktu lalu, Dandim juga mengungkapkan pihaknya bersama unsur TNI dan instansi terkait dimotori BNN Tarakan juga sudah melakukan pemusnahan 5 kilogram sabu, disebutkan juga pihak yang terkait dalam peredaran sabu ini terancam hukuman mati.
“Ini bisa memberikan efek jera ke masyarakat, bahwa kalau menjadi agen, pengedar atau pengguna ini dampaknya pidana dan bisa terancam hukuman mati,” tegasnya.
Rencananya, di kegiatan TMMD kedepannya nanti Kodim akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) seperti memberikan buku gratis atau beasiswa untuk siswa yang tidak mampu.
“Ini akan jadi catatan kami kedepan untuk anak-anal yang kurang mampu, kedepan akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan,” tutupnya. (saf) 

0 komentar:

Posting Komentar