Jumat, 28 Maret 2014

Distribusi Soal UN Gunakan Pesawat

60 Sekolah Di Kaltara Masuk Katogori Pedalaman

TANJUNG SELOR – 60 lebih sekolah mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masuk kategori remote area (pe-dalaman). Hal tersebut dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan, Budaya, Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltara, Yunus Abas.

Ia menyebutkan, di Nunukan ada 32 sekolah, di Malinau ada 14, Bulungan 11 sekolah, dan di ka-bupaten termuda Provinsi Kaltara, Tana Tidung ada tiga sekolah. Ia mengatakan, distribusi soal ujian nasional (UN) di 27 sekolah yang termasuk remote area harus meng-gunakan pesawat jenis MAF (Mission Aviation Fellowship). Sisanya harus menggunakan speedboat atau kapal kecil.

Di Nunukan, ada sekitar 25 sekolah yang distribusi soal Ujian Nasionalnya (UN) harus meng-gunakan pesawat atau mobil lapangan, yaitu tujuh SMA/SMK, dan 18 SMP. Sedangkan, di Malinau, terdiri dari empat SMP yang harus melalui jalur udara. Sisanya, tidak kalah sulit, meski tidak meng-gunakan transportasi udara. “Semua sekolah rata-rata harus ditempuh sekira dua jam, belum termasuk jalur darat dan sungai, untuk mencapai lokasi penyimpanan atau pos terakhir,” ungkapnya.

Di Bulungan, empat SMA dan tujuh SMP serta di TanaTidung, satu SMA dan dua SMP, masing-masing menggunakan jalur darat dan jalur sungai. Pelaksanaan UN akan berlangsung kurang dari sebulan, tepatnya pada 14 April mendatang. Salah satu yang menjadi perhatian utama Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kaltara terkait distribusi naskah soal UN, ialah ada sejumlah sekolah berada di daerah remote area (pedalaman). Karena, untuk men-jangkau sejumlah daerah remote area di empat Kabupaten Kota se-Kaltara, kecuali Kota Tarakan, dibutuhkan perencanaan yang matang, agar dapat menjangkau berbagai sekolah itu. “Di Nunukan misalnya, sebagian besar harus menggunakan tiga jalur yaitu, darat, sungai, dan udara, untuk sampai di tempat tujuan,” tuturnya.

Pihaknya beruntung, karena waktu kedatangan naskah soal UN remote area Provinsi Kaltara yang akan ditampung di Kota Tarakan, lebih cepat dibanding dengan non-remote area (daerah perkotaan), yakni pada 23 Maret untuk remote area dan 1 April untuk non-remote area.

Pihaknya dapat memaksimal-kan tenggat waktu yang lebih lama, untuk mendistribusikan naskah soal UN itu, ke 60 sekolah itu. Untuk distribusi naskah UN yang akan ditempuh menggunakan jalur udara, pihaknya optimis tidak akan terkendala. Pihaknya telah menjalin komunikasi dan koor-dinasi dengan maskapai pener-bangan yang secara khusus melayani penerbangan kawasan yang sulit untuk dijangkau, yakni MAF. “Kita telah menjalin komuni-kasi dengan MAF, sebagai langkah mem-percepat distribusi soal UN. Kami percaya, tiga hari menjelang UN, soal sudah tiba di pos atau Polsek setempat,” imbuhnya.

Tahapan menjelang pelak-sanaan UN sendiri masih pada pencetakan soal. Kaltara tergabung dalam regional VI Surabaya ber-sama Provinsi JawaTimur, Kali-mantan Timur, dan Kalimantan Selatan. “Untuk memastikan ke-amanan dan mengantisipasi kecurangan, ke-salahan dalam pencetakan hingga distribusi soal UN, kami telah mengirim utusan, untuk memantaunya,” pungkas-nya. (*/kk/man15)

0 komentar:

Posting Komentar