CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Masih duduk di kelas I di salah satu SMU
Negeri di Tarakan RZ (17) sudah harus ber-urusan dengan polisi, setelah
dila-porkan orangtua dari sebut saja Bunga (17) pacarnya sendiri karena
telah empat kali menyetubuhi pa-carnya itu. Setelah menerima lapor-an
dari orangtua Bunga, RZ, Warga Gunung Lingkas ini langsung dijem-put
tim Sat Reskrim Polres Tarakan sekitar pukul 11.00 wita di se-kolahnya
saat masih jam pelajaran.
Saat dijemput polisi, RZ hanya pasrah dibawa ke Mapolres Tarakan dengan masih menggu-nakan pakaian sekolah. Bahkan ketika diinterogasi pihak kepoli-sian, RZ langsung mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami istri lebih dari setahun.
“Saya buat cuma satu kali saja, itu juga suka sama suka. Saya tidak memaksa waktu saya ajak,” katanya. Setelah beberapa jam dilakukan penyelidikan berda-sarkan keterangan korban, RZ akhirnya mengaku sudah empat kali menyetubuhi korban.
Pertama kali dilakukannya di rumah Ketua RT yang masih dalam proses pembangunan. “Kalau memang orangtua korban kebe-ratan, saya siap menikahi Bunga. Saya siap bertanggung jawab tapi kalau orangtuanya mau,” ujarnya pasrah sambil tertunduk di hadapan petugas.
Sementara, orangtua korban saat dikonfirmasi mengatakan, baru mengetahui anaknya ini sudah dicabuli pelaku saat ia sedang berada di luar kota. Bunga sendiri tercatat sebagai pelajar Kelas III di salah satu SMU yang berde-katan dengan sekolah RZ.
“Kata anak saya, pertama kali diajak RZ Oktober lalu, dia (RZ) mengajak anak saya jalan-jalan malah dibawa ke rumah Ketua RT yang baru dibangun, kebetulan rumah itu juga tidak jauh dari rumah saya dan belum ada instalasi listrik. Di situlah RZ cabuli anak saya,” ujar orangtua korban dengan geram.
Terakhir, malam tahun baru pelaku keluar lewat pintu bela-kang rumah korban dan kedapatan ibu korban. Namun saat dimintai keterangan oleh penyidik di Polsek Tarakan Timur, Bunga tampak masih dalam keadaan kacau dan bingung, orangtua korban pun men-duga anaknya telah dihipnotis pelaku.
“Saya tidak tahu kalau anak saya malam tahun baru itu sudah dicabuli pelaku, saya kira dia itu mau maling. Makanya saya lapor ke polisi di Polsek Tarakan Timur hanya pencurian saja tetapi tidak ada barang yang hilang, setelah beberapa hari baru anak saya seperti orang sadar dan cerita ke ibunya kalau dia sudah dicabuli pelaku sampai empat kali,” lanjut ayah korban.
Setelah mendapatkan informasi dari anaknya bahwa sudah dicabuli sampai empat kali, orangtua korban baru melaporkan, Senin (6/1). “Kalau dia mau secara keke-luargaan, saya tidak akan terima. Biarkan ini menjadi pelajaran bagi si pelaku,” tegasnya.
Terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Sarif Rahman Melalui Kabag Ops Kompol Hendri KD Sidabutar membenarkan kejadian tindak asusila yang dilakukan pelajar tersebut. “Kami telah menindak-lanjuti dan melakukan penyelidi-kan setelah mendapatkan laporan dari orangtua korban untuk tidak pidana asusila ini. Kasus ini sudah kita tingkatkan menjadi penyidi-kan. Pelaku sudah kita tetapkan tersangka dan kita lakukan penahanan di Rutan Mapolres Tarakan,” tegasnya. (cj.kk)






0 komentar:
Posting Komentar