CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Sekitar pukul 10.00 wita, kemarin
(23/12), maskapai Merak Air B 737-400 rute Balikpapan-Tarakan mengalami insiden
crash landing di Bandara Juata Tarakan. Crash landing terjadi saat pesawat
mendarat di landasan pacu (runway,Red)
06.
Kronologisnya, pilot tak dapat
mengendalikan pesawat lantaran tire burst (ban pecah) sebelah kanan setelah
mendapatkan tail wind ditambah kondisi runway basah, sehingga swing dan
tergelincir dengan keras ke sebelah kanan landasan pacu (sektor 15F Grid Map).
Sebagian struktur badan pesawat rusak parah dan terbakar.
Sebelumnya sekitar pukul 09.35 wita
cuaca di Bandara Juwata cukup normal dengan visibility 7 Km. Penerbangan keluar
masuk bandara berjalan dengan lancar. Pada saat itu, terdapat beberapa
penerbangan yang sedang berada dalam control unit ATS Juwata Tarakan, salah
satunya adalah penerbangan Merak 911 dengan rute Balikpapan–Tarakan dengan tipe
pesawat B737-400 dan terdapat 100 orang penumpang.
Sekitar 25 menit sebelum pesawat
mendarat di Bandara Juwata, pilot in command pesawat melakukan first contact
dengan Approach Control Unit Juwata Tarakan. Penerbangan Merak 911 berlangsung
normal hingga pesawat melakukan pendekatan untuk pendaratannya. Namun kejadian
tidak diinginkan terjadi pada saat pesawat tersebut melaksanakan proses
pendaratan runway 06.
Setelah mendapat berita dari tower,
petugas ruang jaga unit PKP-PK memerintahkan semua personil segera menuju
lokasi kejadian (crash area) dan mengerahkan armada pemadam kebakaran dan tim
rescue bergerak cepat menuju lokasi kecelakaan yang dipimpin oleh kepala Unit
PKP-PK kemudian langsung melakukan penanggulangan darurat dan memadamkan api
yang sedang berkobar.
Petugas Avsec Bandara tiba
bersamaan, kemudian mengatur dan mengendalikan jalur lalu lintas, serta
mencegah tindakan hal – hal yang melawan hukum dan pengawasan terhadap orang –
orang yang ingin mendekati tempat kecelakaan.
Sementara itu, Kepala bandara Juwata
memberitahukan dan memerintahkan tindakan selanjutnya yang dianggap perlu
kepada bidang keselamatan Penerbangan terkait hal ini. Selain itu, selaku ketua
komite ia mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC). Dibantu Kantor
kesehatan Pelabuhan Tarakan (KKP) dan tim SAR yang langsung mengevakuasi korban
dari collection area ke triage area.
Pemilahan korban pun dilakukan dengan memberikan label (tanda pasien) untuk menyesuaikan skala prioritas. Tak ketinggalan, TNI AU, Polres Tarakan dan pos Polisi Bandara melakukan pengamanan di sekitar kejadian untuk memperlancar evakuasi korban kebakaran.
Pemilahan korban pun dilakukan dengan memberikan label (tanda pasien) untuk menyesuaikan skala prioritas. Tak ketinggalan, TNI AU, Polres Tarakan dan pos Polisi Bandara melakukan pengamanan di sekitar kejadian untuk memperlancar evakuasi korban kebakaran.
Dari hasil evakuasi disebutkan
korban yang mengalami luka berat 15 orang, luka ringan 10 orang, pingsan 5
orang dan meninggal 5 orang. Sisanya sekitar 65 orang selamat dari kecelakaan
tersebut.
Crash landing maskapai Merak Air B
737-400 rute Balikpapan-Tarakan ini merupakan simulasi
Waspada Dirgantara 2013. Kepala Bandara Juwata Tarakan menyebutkan secara keseluruhan simulasi berjalan dengan lancar. “Secara keseluruhan ini sudah jauh meningkat dibanding yang sebelumnya pada saat gladi bersih beberapa hari yang lalu,” sebutnya. (cj.il)
Waspada Dirgantara 2013. Kepala Bandara Juwata Tarakan menyebutkan secara keseluruhan simulasi berjalan dengan lancar. “Secara keseluruhan ini sudah jauh meningkat dibanding yang sebelumnya pada saat gladi bersih beberapa hari yang lalu,” sebutnya. (cj.il)






0 komentar:
Posting Komentar