Semua Transaksi Ekonomi Lebih Menggunakan Ringgit
CATATAN JURNALIS - TARAKAN - Dari hasil pengamatan Bank Indonesia yang melakukan tinjauan di daerah perbatasan khususnya Pulau Sebatik, didapati kelangkaan uang receh. Yakni uang pecahan Rp 500, Rp 1.000 dan Rp 2.000. Hal ini mendorong warga setempat lebih memilih menggunakan Ringgit, mata uang negara tetangga Malaysia, sebagai alat tukar.Di Sebatik yang berhadapan langsung dengan Kota Tawau, Negara Bahagian Sabah Malaysia, menggunakan dua mata uang untuk bertransaksi jual beli, yaitu Rupiah dan Ringgit. “Kami sehari-hari menggunakan dua mata uang untuk bertransaksi. Karena kesulitan menemukan pecahan Rp 500, Rp 1.000, menyebabkan warga memilih menggunakan Ringgit,” terang Camat Sebatik Timur, Baharuddin, saat berdialog bersama Bank Indonesia di kantor Kelurahan Sungai Nyamuk, Rabu 18/12.
Ditambahkan Baharuddin, di saat-saat tertentu seperti hari besar keagamaan maupun momen lainnya, uang kecil sulit dijumpai. Bahkan sama sekali tidak ada yang beredar, padahal di Sebatik sudah ada tiga Bank yang melayani masyarakat setempat. “Di sini ada tiga Bank besar yaitu BNI, BRI dan Bank Kaltim. Tetapi karena masih berstatus unit, makanya belum bisa melayani dengan maksimal. Jika ingin transaksi Rupiah bisa lebih tinggi, perbanyak pere-darannya di sini. Bila tidak ada Rupiah, ya kembali lagi ke Ringgit,” imbuhnya.
Ketergantungan warga Sebatik terhadap Ringgit bahkan telah merambah di kalangan pelajar. Uang saku yang diberikan setiap harinya lebih banyak menggunakan Ringgit dibandingkan Rupiah. Saat ini nilai tukar bisa mencapai Rp 3.400 per satu Ringgit. “Uang saku anak – anak SD sampai SLTA hampir semuanya menggunakan Ringgit. Bahkan untuk membeli buku atau membayar uang administrasi juga menggunakan Ringgit. Bila hal ini tidak segera disikapi, tidak menutup kemung-kinan Rupiah akan langka di Negeri sendiri,” ucapnya.
Untuk mengembalikan keper-cayaan warga Sebatik kepada Rupiah, kata Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Ameriza M Moesa, akan dibuka layanan kas keliling dengan melayani penukaran uang Rupiah maupun Ringgit. Pecahan yang disediakan mulai dari Rp 500 koin, Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. “Kita juga akan mencoba memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan usaha yang transaksinya dilakukan di dalam negeri,” jelasnya. (cj.kk)






0 komentar:
Posting Komentar