CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Kepala
Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tajuddin Tuwo mengemukakan bahwa pengawas
sekolah telah diinstruksikan untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak)
ke sekolah-sekolah guna memantau aktivitas belajar mengajar, sekaligus
mengecek apakah masih ada guru yang belum hadir di hari pertama sekolah
(15/8) pasca libur Hari Raya Idulfitri 1434 Hijriah / 2013 Masehi.
“Karena ada sekolah yang dua shift atau belajar siang, jadi besok (hari
ini, Red.) baru bisa diambil absennya. Tetapi beberapa sekolah yang
dipantau tadi memang seluruh gurunya sudah masuk,” ungkap Tajuddin.
Dikatakannya, inspeksi seperti ini sudah
dilakukan setiap tahunnya untuk mengantisipasi adanya oknum guru yang
menambah waktu libur, sehingga proses belajar mengajar di sekolah
terhambat. Bagi guru yang absen di hari pertama akan diberikan sanksi.
“Tentu saja semua ada konsekuensinya, konsekuensi itu macam-macam, ada
dengan surat teguran atau surat pernyataan. Dan saya kira, sudah secara
prosedural, hal-hal semacam itu akan kita lakukan,” terangnya.
Disebutkannya, pada tahun lalu lebih
dari 140 guru yang tidak hadir di hari pertama sekolah pasca liburan
telah disanksi lewat pemberian surat peringatan yang rinciannya masih
disimpan sampai saat ini. Namun, kondisi tahun lalu tak bisa disamakan
dengan tahun ini, dimana pada tahun lalu masa akhir liburan yang mepet
dengan hari lebaran, bisa menjadi alasan keterlambatan transportasi arus
balik, bagi guru yang mudik. “Tahun ini ‘kan masa liburannya agak
longgar, karena memang sengaja kita tambah waktu liburnya 3 hari karena
beberapa pertimbangan. Salah satunya agar ada kelonggaran waktu bagi
guru yang merayakan lebarannya di luar daerah untuk bisa kembali ke
Tarakan,” jelasnya.
Untuk memberi sanksi, menurut Tajuddin
tetap harus melalui beberapa pertimbangan, seperti melihat alasan kenapa
guru yang bersangkutan sampai tidak bisa hadir ke sekolah di hari
pertama. Seperti halnya, dalam kondisi sakit, terkena musibah dan
lainnya. “Kan ada alasan seperti itu yang kemungkinan dibolehkan. Tapi
alasan kalau alasannya tidak masuk akal, akan kita sanksi,” tukasnya.
Melengkapi, salah seorang pengawas
sekolah, Wiyono yang bertugas mengawasi Sekolah Menengah Petama (SMP)
Negeri 8 Tarakan menyatakan bahwa semua guru di SMP Negeri 8 Tarakan
dipastikan hadir di hari pertama sekolah kemarin, kecuali ada dua orang
guru yang tengah mengambil cuti hamil. “Selain guru yang cuti hamil itu,
semuanya hadir termasuk kepala sekolah dan petugas tata usahanya,”
tuntasnya. (cj.il)






0 komentar:
Posting Komentar