Sabtu, 17 Agustus 2013

Sidak Sekolah Pasca Libur Lebaran

CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tajuddin Tuwo mengemukakan bahwa pengawas sekolah telah diinstruksikan untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah-sekolah guna memantau aktivitas belajar mengajar, sekaligus mengecek apakah masih ada guru yang belum hadir di hari pertama sekolah (15/8) pasca libur Hari Raya Idulfitri 1434 Hijriah / 2013 Masehi. “Karena ada sekolah yang dua shift atau belajar siang, jadi besok (hari ini, Red.) baru bisa diambil absennya. Tetapi beberapa sekolah yang dipantau tadi memang seluruh gurunya sudah masuk,” ungkap Tajuddin.

Dikatakannya, inspeksi seperti ini sudah dilakukan setiap tahunnya untuk mengantisipasi adanya oknum guru yang menambah waktu libur, sehingga proses belajar mengajar di sekolah terhambat. Bagi guru yang absen di hari pertama akan diberikan sanksi. “Tentu saja semua ada konsekuensinya, konsekuensi itu macam-macam, ada dengan surat teguran atau surat pernyataan. Dan saya kira, sudah secara prosedural, hal-hal semacam itu akan kita lakukan,” terangnya.

Disebutkannya, pada tahun lalu lebih dari 140 guru yang tidak hadir di hari pertama sekolah pasca liburan telah disanksi lewat pemberian surat peringatan yang rinciannya masih disimpan sampai saat ini. Namun, kondisi tahun lalu tak bisa disamakan dengan tahun ini, dimana  pada tahun lalu masa akhir liburan yang mepet dengan hari lebaran, bisa menjadi alasan keterlambatan transportasi arus balik, bagi guru yang mudik. “Tahun ini ‘kan masa liburannya agak longgar, karena memang sengaja kita tambah waktu liburnya 3 hari karena beberapa pertimbangan. Salah satunya agar ada kelonggaran waktu bagi guru yang merayakan lebarannya di luar daerah untuk bisa kembali ke Tarakan,” jelasnya.

Untuk memberi sanksi, menurut Tajuddin tetap harus melalui beberapa pertimbangan, seperti melihat alasan kenapa guru yang bersangkutan sampai tidak bisa hadir ke sekolah di hari pertama. Seperti halnya, dalam kondisi sakit, terkena musibah dan lainnya. “Kan ada alasan seperti itu yang kemungkinan dibolehkan. Tapi alasan kalau alasannya tidak masuk akal, akan kita sanksi,” tukasnya.

Melengkapi, salah seorang pengawas sekolah, Wiyono yang bertugas mengawasi Sekolah Menengah Petama (SMP) Negeri 8 Tarakan menyatakan bahwa semua guru di SMP Negeri 8 Tarakan dipastikan hadir di hari pertama sekolah kemarin, kecuali ada dua orang guru yang tengah mengambil cuti hamil. “Selain guru yang cuti hamil itu, semuanya hadir termasuk kepala sekolah dan petugas tata usahanya,” tuntasnya. (cj.il)

0 komentar:

Posting Komentar