Selasa, 21 Mei 2013

Dirampok Cucu, Nenek Tewas Mengenaskan

"Terungkap dari Ponsel yang Disembunyikan Pelaku di Celana Dalam"

CATATAN JURNALIS - BALIKPAPAN - Kasus perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia, terjadi di Kompleks Bukit Damai Santosa, Balikpapan Selatan, Senin (20/5). Aneke Ana (57), tewas bersimbah darah di kamarnya setelah ditikam berkali-kali oleh Jhonson (18), yang tak lain adalah cucu korban sendiri. Awalnya tidak ada yang menyangka pelaku itu adalah cucu korban sendiri. Namun, berkat kejelian aparat, akhirnya bisa mengungkap kasus tersebut dalam waktu beberapa jam.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Namun, keluarga korban, termasuk pelaku baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 04.00 Wita dan dilaporkan ke polisi. Polisi yang datang mendapati korban sudah dievakuasi dengan kondisi mengenaskan.

Kerabat korban, Fransye kepada polisi mengatakan, korban ditemukan tergeletak di sebelah tempat tidur di kamar lantai dua. Yang pertama kali menemukan adalah Jhonson sendiri. Kemudian Jhonson memberitahukan kepada penghuni rumah lainnya.

“Jhonson memberitahu kalau ada perampok,” katanya. Setelah semua bangun, Fransye melapor ke polisi. Tak ada kecurigaan jika pelaku itu adalah Jhonson sendiri. Tak berapa lama polisi pun datang ke lokasi kejadian.

“Kami temukan pisau dapur di kamar korban saat olah TKP. Kemudian kami mencoba menghubungi nomor telepon korban yang hilang. Saat ditelepon, ponsel korban masih aktif. Bahkan nada dering terdengar masih berada di rumah itu. Ternyata, ponsel korban disembunyikan pelaku (Jhonson) di dalam celana dalamnya sehingga dia kami bawa ke Polres untuk diperiksa,” jelas Kanit Jahtanras Ipda Sapto mendampingi Kasat Reskrim AKP Belni Warlansyah.

Setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres, Jhonson mengakui perbuatannya. Dia mengaku melakukan itu karena ingin memiliki uang dan harta korban untuk dibuat ongkos pulang ke Manado. Sedangkan modus yang dilakukan adalah berpura-pura terjadi perampokan, padahal dia yang melakukan.

“Pelaku saat masuk kamar menggunakan pentuup muka. Saat ketahuan masuk kamar, korban langsung ditikam di dadanya sekali. Karena takut ketahuan, saat itu penutup wajah hampir terbuka, pelaku panic sehingga mendekap korban dan menghujamkan pisaunya berkali-kali ke kepala korban bagian belakang hingga meninggal,” papar Sapto.

Diketahui, setelah korban tewas, pelaku mengambil ponsel, uang tunai Rp1 juta dan beberapa kartu kredit milik korban. Setelah itu dia kembali ke kamarnya seolah tidak terjadi apa-apa. Kemudian, dia pura-pura mendengar ada perampokan dan membangunkan penghuni rumah lainnya. Saat ini pelaku masih menjalani proses pemeriksaan. (cj.kk)

0 komentar:

Posting Komentar