"Terungkap dari Ponsel yang Disembunyikan Pelaku di Celana Dalam"
CATATAN JURNALIS - BALIKPAPAN - Kasus perampokan yang menyebabkan korban
meninggal dunia, terjadi di Kompleks Bukit Damai Santosa, Balikpapan
Selatan, Senin (20/5). Aneke Ana (57), tewas bersimbah darah di kamarnya
setelah ditikam berkali-kali oleh Jhonson (18), yang tak lain adalah
cucu korban sendiri. Awalnya tidak ada yang menyangka pelaku itu adalah
cucu korban sendiri. Namun, berkat kejelian aparat, akhirnya bisa
mengungkap kasus tersebut dalam waktu beberapa jam.
Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul
03.00 Wita. Namun, keluarga korban, termasuk pelaku baru mengetahui
kejadian itu sekitar pukul 04.00 Wita dan dilaporkan ke polisi. Polisi
yang datang mendapati korban sudah dievakuasi dengan kondisi
mengenaskan.
Kerabat korban, Fransye kepada polisi mengatakan, korban ditemukan
tergeletak di sebelah tempat tidur di kamar lantai dua. Yang pertama
kali menemukan adalah Jhonson sendiri. Kemudian Jhonson memberitahukan
kepada penghuni rumah lainnya.
“Jhonson memberitahu kalau ada perampok,” katanya. Setelah semua
bangun, Fransye melapor ke polisi. Tak ada kecurigaan jika pelaku itu
adalah Jhonson sendiri. Tak berapa lama polisi pun datang ke lokasi
kejadian.
“Kami temukan pisau dapur di kamar korban saat olah TKP. Kemudian
kami mencoba menghubungi nomor telepon korban yang hilang. Saat
ditelepon, ponsel korban masih aktif. Bahkan nada dering terdengar masih
berada di rumah itu. Ternyata, ponsel korban disembunyikan pelaku
(Jhonson) di dalam celana dalamnya sehingga dia kami bawa ke Polres
untuk diperiksa,” jelas Kanit Jahtanras Ipda Sapto mendampingi Kasat
Reskrim AKP Belni Warlansyah.
Setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres, Jhonson mengakui
perbuatannya. Dia mengaku melakukan itu karena ingin memiliki uang dan
harta korban untuk dibuat ongkos pulang ke Manado. Sedangkan modus yang
dilakukan adalah berpura-pura terjadi perampokan, padahal dia yang
melakukan.
“Pelaku saat masuk kamar menggunakan pentuup muka. Saat ketahuan
masuk kamar, korban langsung ditikam di dadanya sekali. Karena takut
ketahuan, saat itu penutup wajah hampir terbuka, pelaku panic sehingga
mendekap korban dan menghujamkan pisaunya berkali-kali ke kepala korban
bagian belakang hingga meninggal,” papar Sapto.
Diketahui, setelah korban tewas, pelaku mengambil ponsel, uang tunai
Rp1 juta dan beberapa kartu kredit milik korban. Setelah itu dia kembali
ke kamarnya seolah tidak terjadi apa-apa. Kemudian, dia pura-pura
mendengar ada perampokan dan membangunkan penghuni rumah lainnya. Saat
ini pelaku masih menjalani proses pemeriksaan. (cj.kk)
Selasa, 21 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar