Jumat, 21 Februari 2014

Hari Sampah, Murid SD Ajak Sopir Angkot Peduli


CATATAN JURNALIS - NUNUKAN - Ratusan murid Sekolah Dasar 002 Nunukan, Jumat (21/2/2014) melakukan aksi memperingati Hari Sampah Nasional. Selain menempelkan stiker yang mengajak sopir angkutan kota (angkot) sadar sampah, para murid tersebut memunguti sampah di sepanjang jalan yang mereka lintasi.

Murid kelas tiga hingga kelas enam ini berjalan kaki dari sekolahnya di Jalan Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah menuju Jalan Gajah Mada- Pasar Pagi hingga alun-alun kota.

Sepanjang perjalanan, para murid tersebut didampingi sejumlah guru. Dengan pengawalan Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan, para murid antusias memunguti sampah yang dimasukkan ke karung dan kotak yang mereka bawa.
Selama di alun alun tepatnya di depan BNI, sejumlah murid memasangi stiker di angkot. Usai membagikan stiker, para murid itu kembali berjalan kaki menuju ke sekolahnya. Sepanjang perjalanan pulang, mereka kembali memunguti sampah sampah di jalan.

Kepala SD 002 Nunukan Eka Hariatmini mengatakan, kegiatan menempelkan stiker itu, untuk mengajak para sopir angkot agar peduli terhadap kebersihan.
Tak bisa dipungkiri, selama beroperasi ada sejumlah sopir angkot maupun penumpangnya yang membuang sampah sembarangan.

"Biasa kita melihat orang buang sampah sembarangan. Bahkan sopir atau penumpang yang membuang keluar jalanan," ujarnya.

Dengan menempelkan stiker, diharapkan setiap sopir menyediakan tempat sampah di dalam angkot "Agar penumpang juga tidak membuat sampah sembarangan," ujarnya.

Sementara itu, terhadap sampah-sampah yang dipunguti di sepanjang jalan, dibawa dan dikumpulkan di sekolah untuk dipilah pilah. "Yang mana bisa dimanfaatkan kembali? Dan yang tidak bisa dimanfaatkan akan dibuang di TPA," ujarnya.

Dikatakan, aksi yang dilakukan ini juga untuk menanamkan kesadaran kepada setiap murid mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Sampah bukanlah menjadi masalah tetapi justru bisa memberikan manfaat jika dikelola dengan baik.

"Sampah bukan menjadi masalah buat kami. Tetapi sampah membuat produk yang bisa kita olah untuk menjadi pembelajaran bagi anak-anak kami," ujarnya.
Selama ini, sampah sudah membantu para murid untuk menciptakan karya karya dari produk buangan itu.

"Sekolah Adiwiyata itu adalah sekolah yang bisa memanfaatkan sampah dan menggerakkan semua warga sekolah. Kalau bisa imbasnya kepada masyarakat. Inilah salah satu gerakan kami pada Hari Sampah Nasional," ujarnya. (cj.tri)


0 komentar:

Posting Komentar