Ilustrasi |
CATATAN JURNALIS - Jakarta — Calon anggota legislatif Partai Persatuan dan Kesatuan
Indonesia (PKPI), Indri Yuli Hartati, memiliki cara unik untuk menarik
dukungan di daerah pemilihannya menjelang Pemilu Legislatif 2014.
Bukannya membagikan barang kebutuhan pokok atau uang seperti kerap
dilakukan caleg menjelang pemilu, Indri justru membagikan pakaian dalam
untuk warga."Kemarin baru saya bagikan 525 bra di Batang dan
Pekalongan," kata Indri saat ditemui di Kantor PKPI, Jakarta, Senin
(10/2/2014).
Ceritanya, saat berkampanye setelah ditetapkan menjadi caleg pada
September 2013, Indri terlebih dulu mampir ke supermarket untuk membeli
kebutuhan sehari-hari. Dia membeli berbagai keperluan perempuan,
termasuk bra.
Barang-barang belanjaannya itu kemudian diletakkan di bagasi mobil,
digabungkan dengan jilbab yang akan dibagikannya sebagai alat kampanye.
Saat tiba di rumah konstituen, mereka menanyakan apa saja barang yang
dibawa oleh Indri. Spontan, Indri langsung menunjukkan bra.
"Terus mereka langsung bilang, 'ih, Mbak, saya juga mau dong dibawain (bra)'," kata Indri menirukan ucapan warga.
Akhirnya, setelah kejadian itu, dia selalu membawakan bra saat
kampanye. Pasalnya, mereka yang meminta bra ternyata tidak sedikit.
"Jadi tergantung permintaan mereka, kalau mereka minta (bra), saya
bawakan," ujar caleg dari dapil Jateng X itu.
Dengan membagikan bra, dia mengaku bahwa proses kampanyenya menjadi
lebih efektif. Pasalnya, nama Indri menjadi lebih mudah diingat oleh
para konstituennya.
"Pernah juga saya bawain kerudung, tapi mereka kurang ingat. Ternyata
mereka lebih ingat kalau saya bawa bra. Memang tabu sih, tapi yang tabu
kan hanya laki-laki," ujar wanita yang mengaku berprofesi sebagai
wiraswasta itu.
Hingga saat ini, Indri mengaku sudah membagikan sekitar 10.000 bra
kepada konstituennya. Setelah permintaan bra meningkat, dia memutuskan
untuk memesan secara khusus bra dari salah satu perusahaan konveksi.
Dengan begitu, dia bisa menyematkan namanya di bra yang dibagikan.
Untuk dana kampanye, Indri mengaku menyiapkan Rp 2 miliar sampai Rp 3
miliar. Hingga saat ini, ia sudah menghabiskan Rp 500 juta. Dana
tersebut, menurutnya, didapat dari dana pribadi dan bantuan sponsor.
Meski ada biaya sponsor, dia mengaku tidak khawatir akan ada politik
balas budi jika terpilih nanti. "Tidak, ini dananya positif semua kok," pungkas Indri (cj.tri)
0 komentar:
Posting Komentar