Pengawasan Pelabuhan Perlu Evaluasi
CATATAAN JURNALIS - NUNUKAN - Tertangkapnya Hasnah oleh petugas
Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Nusantara Parepare, Sulawesi
Selatan beberapa hari lalu. Dengan membawa sabu-sabu 50 gram serta
ribuan detonator, menjadi pukulan telak bagi para petugas di Nunukan,
terutama di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Pasalnya, sabu-sabu dan detonator tersebut dibawa dari Tawau, Malaysia
melalui jalur resmi menuju pelabuhan di Nunukan. Hingga naik kapal
swasta KM Thalia menuju Pelabuhan Nusantara Pare-Pare. Artinya, barang
terlarang itu lolos dengan mudahnya dari Malaysia masuk ke Indonesia.
“Kalau sudah tertangkap begitu, disini banyak yang main silat (mengelak kesalahan). ‘Oh itu bukan salah saya, kami sudah menjalankan pengawasan ketat, apalah’,” kata Kasat Reserse Narkoba Polres Nunukan, AKP TM Panjaitan, Selasa 7/1 kemarin.
“Kalau sudah tertangkap begitu, disini banyak yang main silat (mengelak kesalahan). ‘Oh itu bukan salah saya, kami sudah menjalankan pengawasan ketat, apalah’,” kata Kasat Reserse Narkoba Polres Nunukan, AKP TM Panjaitan, Selasa 7/1 kemarin.
Masuknya barang terlarang terutama sabu-sabu dari Malaysia ke Nunukan itu, menurutnya, dikarenakan banyak celah yang dapat dilalui penyelundup untuk melalui para petugas. “Sampai ada yang bilang, kalau mau masukkan barang (terlarang), lebih aman lewat jalur resmi daripada jalur tidak resmi (jalur tikus),” ujar TM Panjaitan.
Seperti di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, banyak barang-barang bawaan penumpang dari Tawau Malaysia yang masuk ke Nunukan tanpa melalui X-Ray. “Kalau tas-tas yang kecil disuruh lewat X-Ray, tapi kalau barang yang dibawa pakai gerobak buruh, lewat disamping X-Ray. Bisa dicek di pelabuhan sana,” ungkap TM Panjaitan.
Longgarnya pengawasan barang masuk itu, lanjutnya, menjadi celah besar bagi para penyelundup untuk memasukkan barang terlarang ke Nunukan. “Kalau system di pelabuhan seperti itu, sabu-sabu berapa kilo juga bisa lolos masuk ke Nunukan. Tinggal ditaruh saja digerobak buruh,” jelas TM Panjaitan.
Jika barang sudah lolos masuk ke Nunukan dari Tawau, barang-barang selundupan juga bisa lolos dengan mudah dari pengawasan petugas. Bila akan naik kapal-kapal Pelni atau kapal swasta menuju daerah-daerah lain. “Nanti orang juga bisa diselundupkan di situ, tinggal dibungkus saja pakai karung, naikkan gerobak buruh, ngak ketahuan,” ujarnya. (cj.kk)






0 komentar:
Posting Komentar