Warga Sudah Tak Tahan Lagi, Bupati Rita Langsung ke Jakarta Minta Pelimpahan
![]() |
| Jalan Loa kulu yang nampak rusak dan berlumpur |
CATATAN JURNALIS - TENGGARONG – Kerusakan parah jalan Loa Janan dan Loa
Kulu menuju Tenggarong Kukar membuat masyarakat sekitar tidak tahan
lagi. Pasca runtuhnya Jembatan Kartanegara pada 2011, jalan ini menjadi
akses darat utama kendaraan dari dan ke Samarinda. Selain makin padatnya
arus lalu lintas di Loa Janan, jalan milik Pemerintah Pusat itu juga
rusak karena melintasnya kendaraan bermuatan besar.
Saat ini ada beberapa titik kerusakan terparah di Loa
Janan-Tenggarong, seperti di Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan
Loa Kulu serta di Desa Bakungan dan Desa Loa Duri Ulu Kecamatan Loa
Janan. Panjang jalan rusak sekitar 26,5 km.
Selasa kemarin (14/1), masyarakat Loa Kulu dan Loa Janan berkumpul di
Kantor Desa Bakungan berencana untuk memblokir jalan tersebut karena
tidak diperbaiki. Sejumlah warga yang terdiri dari kalangan remaja,
ibu-ibu serta anak-anak juga turut serta dalam aksi tersebut. Di antara
mereka ada juga yang membentangkan spanduk yang bertuliskan “Ibu Bupati
Tolong Perbaiki Jalan Kami”.
Mengetahui aksi tersebut, Bupati Kukar Rita Widyasari langsung turun menemui warga dan memberikan penjelasan.
“Masyarakat kesal, apalagi saya sebagai kepala daerah, lebih kecewa
dan sangat sedih dengan kerusakan jalan ini,” ujar Rita saat bertatap
muka dengan warga.
Rita menilai, kekecewaan warga merupakan hal yang wajar karena sudah
13 tahun jalan utama menuju Tenggarong tersebut rusak parah dan terkesan
terabaikan. Di sepanjang jalan dari Kecamatan Loa Janan ke Loa Kulu
yang juga menghubungkan Kota Samarinda itu kata dia terdapat banyak
lubang yang cukup dalam, sehingga tak jarang kendaraan amblas dan sering
terjadi kecelakaan serta menjadi sumber kemacetan.
“Rumah warga di sepanjang jalan selalu kotor akibat debu dan jika
hujan berlumpur. Hal itu menambah penderitaan masyarakat yang tinggal di
tepi jalan yang berstatus jalan nasional tersebut,” katanya.
Di hadapan ribuan warga, Rita menjelaskan, karena jalan itu berstatus
jalan Nasional, sehingga tidak bisa dibenahi melalui anggaran APBD
Kukar. Pemkab Kukar, lanjut Rita, telah berulang kali menyurati
pemerintah pusat agar jalan tersebut diperbaiki, namun tidak pernah
mendapat tanggapan. Bahkan, bersama forum koordinasi pimpinian daerah
serta Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HM Salehuddin II, telah
menyampaikan kondisi jalan Loa Jalan-Loa Kulu itu ke komisi V DPR RI
namun hingga kini belum membuahkan hasil.
“Kalau saja jalan ini bisa diperbaiki melalui APBD, mungkin sudah
sejak awal terpilih sebagai Bupati, jalan ini saya perbaiki, karena ini
pintu masuk ke Tenggarong, baik dari Samarinda maupun Balikpapan,”
ujarnya.
Rita Widyasari meyampaikan akan menempuh cara terakhir, yakni meminta
pelimpahan wewenang perbaikan jalan tersebut dari Kementerian Pekerjaan
Umum ke Pemkab Kutai Kartanegara.
“Hari ini (Selasa) bersama kepala Dinas Bina Marga (Ahyani) saya
langsung ke Jakarta untuk memperjuangkan pelimpahan wewenang ini. Pak
Ahyani jangan pulang dulu ke Tenggarong sampai dapat surat pelimpahan
wewenang jalan ini, tolong doakan berhasil ya,” kata Rita yang langsung
diamini warga.
Jika surat pelimpahan wewenang tersebut berhasil diperoleh menurut
maka proses perbaikan jalan Loa Kulu-Loa Janan itu bisa dilaksanakan
mulai Februari 2014. “Jika surat pelimpahan itu sudah ada, Insya Allah,
jalan sepanjang 26,5 kilometer dari Loa Janan-Loa Kulu hingga ke
Tenggarong akan kita mulai proses pengerjaannya pada Februari 2014,”
katanya.
Jalan nasional yang melintasi Desa Bakungan itu, rencananya akan
diperbaiki tahun ini namun hanya sepanjang 6,125 kilometer melalui
proyek APBN, sementara jalan yang perlu perbaikan hampir seluruhnya
antar Kecamatan Loa Janan-Loa Kulu sepanjang 26,5 kilo meter.
Kabag Humas Setkab Kukar, Dafip Haryanto menyampaikan hingga saat ini
Pemerintah Pusat baru mengalokasikan Rp 36 miliar untuk perbaikan jalan
sepanjang 6,1 Km dari Bakungan hingga Loa Duri. Ia mengatakan, Bupati
paham sekali dengan keluh kesah warganya dan Pemkab juga tidak diam.(cj.kk)







0 komentar:
Posting Komentar