![]() |
| Nampak Riau tengah di krlilingi oleh kabut asap akibat kebakaran hutan. |
CATATAN JURNALIS - Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau telah mengeluarkan surat edaran
siaga darurat kabut asap akibat kebakaran hutan di daerah ini.
"Sejak 17 Juni lalu, kami telah menerbitkan surat edaran ke Dinkes di seluruh kabupaten dan kota se-Riau. Surat edaran tersebut menyatakan Riau telah siaga I untuk kasus kabut asap," kata Kepala Dinkes Riau Zainal Arifin di Pekanbaru, Kamis.
Zainal mengatakan, status siaga darurat kabut asap ini menutut seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Riau bertindak cepat.
"Kami juga meminta seluruh petugas Dinkes proaktif dalam menanggapi berbagai persoalan kesehatan masyarakat terkait tercemarnya udara oleh kabut asap dalam satu pekan terakhir," katanya.
Upaya penanganan atas gangguan kesehatan masyarakat, menurut dia, sebaiknya juga dilakukan sdengan cepat guna menghindari berbagai risiko yang lebih parah.
Kabut asap akibat kebakaran hutan di riau berpotensi mendatangkan berbagai penyakit berbahaya khususnya infeksi saluran pernafasan akut (Ispa).
Jumlah penderita Ispa untuk beberapa kabupaten dan kota di Riau terus meningkat cukup signifikan. Di Dumai, penderita Ispa naik drastis mencapai 15 persen setiap minggu.
"Hingga pekan ini saja, kami mencatat ada sekitar 393 kasus Ispa," kata Kepala Dinkes Dumai Marjoko.
Meningkatnya jumlah penderita Ispa juga terjadi di Kabupaten Bengkalis, mencapai 20-30 persen atau lebih dari 500 jiwa.
"Sejak 17 Juni lalu, kami telah menerbitkan surat edaran ke Dinkes di seluruh kabupaten dan kota se-Riau. Surat edaran tersebut menyatakan Riau telah siaga I untuk kasus kabut asap," kata Kepala Dinkes Riau Zainal Arifin di Pekanbaru, Kamis.
Zainal mengatakan, status siaga darurat kabut asap ini menutut seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Riau bertindak cepat.
"Kami juga meminta seluruh petugas Dinkes proaktif dalam menanggapi berbagai persoalan kesehatan masyarakat terkait tercemarnya udara oleh kabut asap dalam satu pekan terakhir," katanya.
Upaya penanganan atas gangguan kesehatan masyarakat, menurut dia, sebaiknya juga dilakukan sdengan cepat guna menghindari berbagai risiko yang lebih parah.
Kabut asap akibat kebakaran hutan di riau berpotensi mendatangkan berbagai penyakit berbahaya khususnya infeksi saluran pernafasan akut (Ispa).
Jumlah penderita Ispa untuk beberapa kabupaten dan kota di Riau terus meningkat cukup signifikan. Di Dumai, penderita Ispa naik drastis mencapai 15 persen setiap minggu.
"Hingga pekan ini saja, kami mencatat ada sekitar 393 kasus Ispa," kata Kepala Dinkes Dumai Marjoko.
Meningkatnya jumlah penderita Ispa juga terjadi di Kabupaten Bengkalis, mencapai 20-30 persen atau lebih dari 500 jiwa.
Riau kewalahan atasi kebakaran hutan
"Hari ini kami berkeliling untuk memantau kebakaran hutan di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Kuantan Singingi, Pelalawan, Dumai dan Rokan Hilir," kata Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Dishut Riau, Rahidi kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Dia menjelaskan, kebakaran hutan di berbagai wilayah kabupaten itu kian meluas sehingga sulit dipadamkan oleh perangkat yang seadanya.
Rahidi mengatakan, di sejumlah kabupaten dan kota, para petugas Dinas Kesehatan Provinsi Riau berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten dan kota untuk bersama mengatasi soal yang telah menjadi isu internasional itu.
"Kami juga berkoordinasi dengan dinas-dinas atau lembaga lainnya di daerah kabupaten tersebut, termasuk Badan Lingkugan Hidup," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah masing-masing kabupaten, juga diminta untuk memfasilitasi upaya ini dengan menyiapkan segala perangkat dan peralatan yang dibutuhkan.
"Termasuk juga bantuan makanan dan logistik bagi para korban yang tinggal di sekitar lokasi lahan yang terbakar," kata Rahidi. (cj.ant)







0 komentar:
Posting Komentar