"Perjuangkan Subsidi Solar di APBN Perubahan"
CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Pascaunjuk rasa besar-besaran yang
berakibat perusakan fasilitas umum yang dipicu krisis listrik, PLN
Tarakan masih terus berkutat dengan masalah. Karena pasokan gas
terbatas, PLN Tarakan mau tak mau ‘membakar’ BBM jenis solar. Ini demi
mencukupi kebutuhan daya listrik yang disalurkan ke pelanggan.
Tapi, solusi ini mendatangkan masalah baru. PLN merugi. Karena biaya
‘membakar’ solar tak seimbang dengan pemasukan dari pelanggan. Guna
menutupi kerugian yang menggunung, manajemen PLN kalang kabut mencari
dana talangan guna membeli solar.
Bahkan, Pemerintah Kota Tarakan bersama DPRD saat ini sedang
memperjuangkan dana dari pusat untuk membantu menutupi kerugian PLN.
“Komitmen kita saat terjadi demo besar – besaran yang sempat berjalan
anarkis beberapa waktu lalu, DPRD bersama Pemerintah Tarakan akan
memberikan dana hibah sebesar Rp 80 miliar ke PLN guna mengoperasikan
mesin diesel. Namun pada saat kita melakukan konsultasi dengan Badan
Pemeriksi Keuangan (BPK) di Samarinda tidak memperbolehkan karena tidak
sesuai dengan aturan, selanjutnya kita berjuang ke Sekretaris Negara
(Setneg). Di sana kita mendapatkan tanggapan positif. Pusat siap
membantu kami lewat dana hibah dari APBN Perubahan,”terang anggota
Komisi II DPRD Tarakan Adnan Hasan Galoeng.
Setneg, terang Adnan, siap membantu karena Tarakan adalah bagian dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Respon yang baik ini,
lanjutnya, harus terus dikejar supaya dalam pembahasan APBN – P 2013
yang akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan tetap mengalokasikan
dana Rp80 miliar tersebut. “Sudah tidak ada pemadaman karena PLN telah mencari utangan dana untuk
membeli solar. Tapi Pemerintah Kota Tarakan jangan sampai terlena dengan
kondisi ini. Harus tetap memperjuangkan dana hibah dari pusat. Jangan
hanya berharap kepada beberapa pihak yang telah bermurah hati memberikan
dana talangan kepada PLN,”ujarnya.
DPRD dan Pemkot Tarakan juga telah berkomunikasi dengan Komisi VII DPR –
RI. Tanggapan positif juga didapatkan. Komisi VII siap membantu
memperjuangan dana bantuan dari APBN – P. “Dari DPR-RI juga baru menyetujui secara lisan, untuk itu kita terus
meminta jaminan agar permohonan kita ini masuk dalam APBN Perubahan.
Soal pos anggarannya terserah di mana, mau hibahkah, bantuan sosialkah
atau bantuan lainya, yang penting PLN mendapatkan dana bantuan dari APBN
– P. Kondisi terakhir saat kita melakukan komunikasi dengan DPR – RI
belum ada tanggapan karena sedang masa reses,” tuturnya. (cj.kk)
Sabtu, 08 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar