Sabtu, 12 Oktober 2013

10 % Pelajar Terlibat Prostitusi


CATATAN JURNALIS - TARAKAN – Data mencengangkan muncul dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana. Hampir 10 persen pelajar Tarakan, disebut terlibat praktek prostitusi. Bahkan ada pelajar yang masih duduk di bangku SMP ikut terjerumus ke dunia esek-esek. Para penjaja cinta belia ini memasang tarif antara Rp500 ribu hingga Rp2 juta sekali kencan.

Setelah kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru terbongkar, BPMP bersama Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak mencoba menelusuri apakah masih ada proktek prostitusi di kalangan pelajar. “Kami meminta keterangan dari dua pelajar yang masih di bawah umur yang melaporkan tindak pencabulan itu. Dari mereka kita mendapatkan lebih dari 10 nama yang melakukan praktek prostitusi,” kata Mariyam, Asisten III Sekretariat Kota Tarakan di ruang kerja, Kamis 10/10.

Meski telah mengantongi identitas pelaku bisnis esek-esek di kalangan pelajar, Mariyam tegas tidak akan membongkar dan menyerahkan temuan tersebut ke polisi. Tim yang dibentuk, bertujuan memberi pencerahan dan bimbingan. Agar si pelaku tidak semakin terjerumus dalam praktek tersebut.

Dari pengamatannya, hal negatif itu dipengaruhi tren di kalangan remaja sendiri. Saat diejek teman sebaya tidak punya barang tertentu, mendorong niat menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

“Sebenarnya ini tidak ada yang mengkoordinir, hanya antar teman. Bahkan kalau si A yang biasanya meyani hidung belang tidak bisa melayani pelanggan, akan berusaha mencari teman baru untuk menggantikannya. Dengan bujuk rayu tertentu akhirnya mereka mau melakukan itu,” papar Maryam.

Masih kata Maryam, jam praktek prostitusi pelajar tidak sampai larut malam. Mereka melayani pelanggan disela jam sekolah kosong, baik saat istirahat sekolah maupun jam pulang.  Sehingga orangtua tidak tahu perilaku anaknya di luar. Mereka melayani tamu hanya di siang hari. Kalaupun malam, tidak sampai pukul 9. (cj.kk)

0 komentar:

Posting Komentar