Kamis, 11 Juli 2013

Di Kutai Timur, Daging Sapi Masih Bertahan Rp 105 Ribu

Pedagang Daging yang berada di salah satu pasar di Sangatta

CATATAN JURNALIS - Sangatta - Setelah kenaikan harga komoditi seperti bawang, telur, cabai dan sayur, kini harga daging sapi, ayam dan ikan di Kutai Timur, Kalimanatan Timur, juga naik. Kenaikan kedua komoditi antara  Rp 3 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram. Sementara  daging sapi segar masih stabil yakni Rp 105 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Sangatta (PIS) mengakui kenaikan harga daging ayam dan ikan sudah terjadi sebelum BBM naik, namun ia mengakui tidak terlalu besar terutama daging ayam. “Justru ikan sungai seperti gabus harganya lebih mahal dari daging ayam, sedangkan ikan laut yang mengalami kenaikan jenis gembung, tongkol serta bandeng,” terang Khoirul seorang pedagang di PIS.

Sementara beberapa jenis ikan lain yang diakui pedagang masih stabil yakni layang, lele  dan Patin. Khoirul mengakui, naiknya harga beberapa jenis ikan ada kemungkinan akibat sulitnya ditemukan.

Sementara itu Andi Arafah menilai naiknya harga ayam sudah rutin terjadi, khususnya menjelang puasa Ramadhan. Kenaikan harga ini, kemungkinan masih akan terus terjadi hingga lebaran. “Kenaikan harga ayam ini sudah biasa jelang puasa karena bersamaan dengan harga BBM naik, makanya kenaikannya cukup besar dibanding tahun lalu,” jelas Andi yang dikenal sebagai pemilik ternak ayam.

Sedangkan Ketua Perhimpunan Pengusaha Hewan Ternak Kutim Dahlis ditemui terpisah menyebutkan,  untuk harga daging sapi segar belum ada kenaikan. Sebab, harga daging sapi di Sangatta ini sudah naik sejak awal Juni 2013 lalu mencapai Rp 100 ribu perkilogram bahkan Rp105 ribu. “Kenaikan pada Mei lalu karena tingginya permintaan saja,” terang Dahlis seraya menambahkan ada kemungkinan harga mengalami kenaikan selama puasa dan lebaran.

Terhadap pasokan sapi, Dahlis yang mempunyai RPH di bilangan APT Pranoto ini menyebutkan terbanyak dari Sulawesi dan NTB. Tak heran, ia memperkirakan harga sapi mengalami kenaikan lagi setelah BBM naik. “Biaya transportasi yang naik pasti berdampak dengan harga jual sapi, itu nantinya juga berpengaruh terhadap penjualan daging sapi,” beber Dahlis. (cj.kbr)

0 komentar:

Posting Komentar