Hari Ini Pengesahan RAPBN-P 2013, Lonjakan Pembelian BBM Diprediksi 50%
CATATAN JURNALIS - JAKARTA – Pemerintah menyatakan kenaikan harga BBM
subsidi yakni premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar menjadi Rp
5.500/liter bisa dilakukan pekan ini setelah RAPBN Perubahan (RAPBN-P)
2013 disepakati DPR Senin hari ini. Dalam RAPBN-P 2013 nanti akan ada
paket kompensasi untuk rakyat miskin, termasuk bantuan langsung
sementara masyarakat (Balsem) Rp 150 ribu/bulan untuk 4 bulan kepada
15,5 juta keluarga miskin.
“Saya rasa minggu depan (harga BBM akan naik). Karena kita ingin juga
persiapkan kompensasinya. Presiden kan ingin BBM naik tetapi kompensasi
harus jalan,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana,
kemarin.
Armida menuturkan penetapan kenaikan harga BBM subsidi akan dilakukan
setelah DPR dan pemerintah sepakat dan mengesahkan APBN-P 2013.
Rencananya, APBN-P 2013 ini akan disahkan dalam rapat paripurna DPR pada
Seni 17 Juni 2013 nanti.
“Ketok palu, kita langsung (tetapkan kenaikan harga BBM). Kementerian
Keuangan akan mempercepat semua dokumen. Program kompensasi lagi
disiapin. Proses administrasi sedang dipersiapkan dengan cepat. Karena
Menteri Keuangan (Chatib Basri) menginginkan proses menuju UU tersebut
kurang dari 7 hari setelah pengesahan APBN-P di Sidang Paripurna,”
katanya.
Saat ini pun, menurut Armida, pihaknya tengah mempersiapkan
program-program kompensasi BBM, seperti penyaluran beras miskin
(raskin), program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM),
BLSM dan infrastruktur dasar.
“Kartu Balsem sudah ditandatangani karena perencanaan program ada di
kami. Tetapi implementasi koordinator ada di Kemenkokesra dan
Kementerian/Lembaga yang mempunyai DIPA. KPS (kartu perlindungan sosial)
yang untuk 15,5 juta rumah tangga sudah semua dibagikan tetapi
bertahap,” cetusnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, kenaikan harga
BBM subsidi dilakukan setelah APBN-P 2013 disepakati 17 Juni 2013 nanti.
“Ada administrasi, tidak bisa saat diketok tanggal 17 Juni, langsung
ada DIPA-nya segala macam. Jadi BBM naik segera setelah tanggal 17,”
tegas Chatib. Diprediksi akan terjadi peningkatan pembelian BBM subsidi hingga 50%
dari permintaan normal harian. Senior Vice President Fuel Marketing
& Distribution Pertamina, Suhartoko mengatakan Pertamina menjamin
ketersediaan BBM akan selalu ada disetiap SPBU walaupun akan terjadi
lonjakan permintaan.
“Jelang kenaikan harga BBM subsidi, Pertamina tidak melakukan
pembatasan pembelian, namun diakui memang akan ada peningkatan pembelian
BBM subsidi,” ujar Suhartoko kemarin.
Menurut Suhartoko, berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika akan ada
kenaikan harga BBM maka ada peningkatan konsumsi BBM harian hingga 50%.
“Tapi walau begitu Pertamina menjamin BBM tetap tersedia di SPBU,”
ucapnya.
Saat ini Pertamina sedang mengalami kesulitan akibat minimnya truk tangki untuk pendistribusian BBM ke SPBU.
“Masalahnya saat ini kami kekurangan truk tangki, truk-truk yang
biasanya mensuplai ke industri di Jawa Timur juga sudah pada dijual
karena industrinya sudah banyak pakai gas, kita masih cari cara untuk
menambah armada truk BBM,” ungkapnya.
Kendala lainnya kata Suhartoko, adalah lalu lintas yang padat khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan lainnya.
“Waktu kemarin ada lonjakan konsumsi di Pelumpang, truk-truk kita
kesulitan mensuplai BBM dari depot ke SPBU, ya gimana begitu keluar
depot BBM jalanan sudah sangat padat, dampaknya di SPBU stok BBM-nya
habis, sebenarnya tidak habis kalau distribusi BBM nya tidak terhalang
macetnya jalan,” tandasnya. (cj.dtk)
Senin, 17 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar