![]() |
| Ilustrasi |
CATATAN JURNALIS - Banyuwangi – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi Jawa Timur,
menemukan indikasi pencemaran lingkungan di kawasan industri perikanan
Mucar di laut selat Bali.
Menurut Kepala BLH Banyuwangi Husnul Khotimah, berdasarkan penelitian air laut sepekan lalu, Pantai Muncar dipenuhi sampah dan bangkai ikan busuk. Kata dia, selain dipenuhi sampah plastik dan organik membusuk, pantai juga tercemar kaporit. Kaporit diduga berasal dari industri pengolahan ikan dan industri rumah tangga.
“Amonia dan TSS tesistensi istilahnya itu kekentalan air, kekeruhan ini di atas baku mutu. Berarti sedikit atau banyak akan memengaruhi kehidupan biota laut. Yang perlu dicermati di sini proses penjernihan minyak ditambah kegiatan masyarakat kemarin yang sempat mencuat ubur–ubur diproses itu menggunakan Tawas sama garam. Dan ubur–ubur pun harus mengunakan IPAL sebenarnya,” kata Husnul Khotimah.
Kepala BLH Banyuwangi Husnul Khotimah menduga kandungan kaporit (tawas) di Pantai Muncar telah melebihi ambang batas. Tawas tersebut digunakan untuk pembersihan ubur- ubur sebelum diekspor. Pada bulan Juni hingga September mendatang diperkirakan tangkapan ubur–ubur nelayan di Muncar melimpah. Kata Husnul, saat itu ubur–ubur dibersihkan warga di tepi Pantai Muncar dengan menggunakan tawas. (cj.kbr)
Menurut Kepala BLH Banyuwangi Husnul Khotimah, berdasarkan penelitian air laut sepekan lalu, Pantai Muncar dipenuhi sampah dan bangkai ikan busuk. Kata dia, selain dipenuhi sampah plastik dan organik membusuk, pantai juga tercemar kaporit. Kaporit diduga berasal dari industri pengolahan ikan dan industri rumah tangga.
“Amonia dan TSS tesistensi istilahnya itu kekentalan air, kekeruhan ini di atas baku mutu. Berarti sedikit atau banyak akan memengaruhi kehidupan biota laut. Yang perlu dicermati di sini proses penjernihan minyak ditambah kegiatan masyarakat kemarin yang sempat mencuat ubur–ubur diproses itu menggunakan Tawas sama garam. Dan ubur–ubur pun harus mengunakan IPAL sebenarnya,” kata Husnul Khotimah.
Kepala BLH Banyuwangi Husnul Khotimah menduga kandungan kaporit (tawas) di Pantai Muncar telah melebihi ambang batas. Tawas tersebut digunakan untuk pembersihan ubur- ubur sebelum diekspor. Pada bulan Juni hingga September mendatang diperkirakan tangkapan ubur–ubur nelayan di Muncar melimpah. Kata Husnul, saat itu ubur–ubur dibersihkan warga di tepi Pantai Muncar dengan menggunakan tawas. (cj.kbr)







0 komentar:
Posting Komentar